BIANG KERINGAT, ringan tapi menyebalkan. Di daerah tropis seperti Indonesiea, rasanya hampir semua bayi pernah mengalami biang keringat. Biang keringat sering mengenai daerah wajah, bahkan hampir seluruh tubuh. Tidak berbahaya dan akan menghilang dalam beberapa minggu dengan perawatan kulit seperti biasa. Biang keringat atau keringat buntet dalam istilah kedokterannya disebut miliaria, terjadi karena tertahannya keringat yang akan keluar dari tubuh. Ditandai dengan munculnya bintil-bintil di kulit yang amat kecil berisi air. Sebenarnya ada tiga bentuk biang keringat yang agak berbeda gambarannya dan pengobatannya.
Miliaria Kristalin
Biang keringat ini yang paling banyak terjadi pada bayi. Gejalanya
bintil-bintil yang amat kecil (1-2 mm), muncul di daerah yang tertutup
setelah bayi banyak berkeringat. Tidak ada keluhan apapun dan akan
sembuh dengan sendirinya ditandai dengan munculnya sisik-sisik halus.
Untuk mencegahnya, ibu bisa memakaikan bayi pakaian yang tipis dan dapat
menyerap keringat. Prinsipnya adalah mencegah keringat atau
mengusahakan keringat menguap dengan baik.
Miliaria Rubra
Jenis biang keringat yang lebih berat, terdapat pada area badan yang
bergesekan dengan pakaian. Bintil-bintilnya lebih besar, gatal dan
pedih. Konon, banyak terjadi pada mereka yang terbiasa di udara tropis.
Penyebabnya belum pasti, kemungkinan selain karena banyak keringat juga
adanya sumbatan pada kelenjar keringat. Ada ahli yang mengatakan kadar
garam yang tinggi di kulit disertai adanya kuman. Untuk menghindarinya,
gunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat. Terapi obat mungkin
diperlukan yaitu bedak salisil 2% yang mengandung mentol.
Miliaria Profunda
Biasanya mengikuti biang keringat jenis miliaria rubra. Tandanya,
bintil berwarna putih yang keras, banyak terdapat di badan, tangan dan
kaki. Bintil-bintil kebanyakn tidak berisi air, teraba seperti kulit
yang mengeras, tidak gatal dan berwarna seperti kulit saja. Bila ini
terjadi, ibu bisa memberikan losion calamin dengan atau tanpa mentol,
bisa juga losion yang berisi resorsin 3%.
0 Response to "Seputar Biang Keringat "
Post a Comment