PERTUMBUHAN fisik anak merupakan sebuah ukuran yang bisa dilihat secara kasat mata. Misalnya kita bisa melihat pertumbuhan berat badan, tinggi badan, rambut, gigi dan berbagai ukuran fisik lainnya. Faktor makanan (gizi) dan genetis merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada masa bayi dan balita.
Gizi yang seimbang akan menjamin tubuh anak memperoleh semua asupan
yang dibutuhkan untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Selain
itu, gizi juga berkaitan erat dengan faktor genetis. Karena, faktor
genetis yang mempengaruhi pertumbuhan anak hanya dapat muncul secara
optimal jika didukung dengan asupan gizi yang benar. Maka dari itu, gizi merupakan kebutuhan dasar bagi setiap anak.
Asupan gizi yang kurang dapat menyebabkan anak mengalami growth faltering (gagal
tumbuh). Berat badan yang kurang dibandingkan dengan berat badan
standar merupakan indikator pertama yang dapat dilihat ketika seorang
anak mengalami kurang gizi. Dalam jangka panjang, kurangnya asupan gizi
akan menghambat pertumbuhan tinggi badan dan akhirnya akan berdampak
buruk pula bagi perkembangan mental-intelektual seorang anak.
Pada dasarnya, sampai usia 6 bulan, bayi masih memiliki pertumbuhan
badan sesuai dengan kurva standar. Pada masa ini bayi dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal hanya dengan mengandalkan asupan gizi dari air
susu ibu (ASI) yang diberikan oleh sang ibu. Namun, setelah melewati
usia 6 bulan, bayi harus diberikan makanan tambahan pendamping ASI. ASI
sendiri harus terus diberikan sampai anak berusia 2 tahun.
Pemberian ASI sejak bayi lahir akan menjamin seorang bayi dapat
berkembang menjadi anak yang cerdas. Pasalnya, kandungan asam lemak
omega-3 dan omega-6 yang terkandung di dalam ASI sangat berperan dalam
penyusunan sel-sel ota
0 Response to "Pertumbuhan Anak: Gizi dan Genetis "
Post a Comment