Kecerdasan kinestetik sejajar dengan tujuh kecerdasan lain, yaitu
kecerdasan linguistik, kecerdasan logik matematik, kecerdasan visual dan
spasial, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan
intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Apa maksud kecerdasan fisik
atau kinestetik itu?Psikolog Ike R Sugianto menjelaskan, kecerdasan
fisik (kinestetik.red) yaitu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan
ide, kekuatan, keterampilan dan mengekspresikan dirinya terkait dengan
olah tubuh. Anak-anak kinestetik ini menyukai hal-hal berkaitan dengan
gerak, seperti berolah raga, seni (pantomim, akting, koreografer), dan
keterampilan tangan.
Tipe kinestetik anak, katanya, sudah bisa terlihat sejak usia empat
tahun. Anak tersebut senang bergerak. Saat masuk ke bangku sekolah,
gelagatnya lebih nyata. Anak kinestetik menyukai olahraga, lebih
memilih ekstrakurikuler olahraga dibandingkan sains. Tapi, lanjut Ike,
”maksud bergerak di sini tentu saja bergerak yang masih terkendali,
teratur, bukan gerakan asal-asalan dan tak bertujuan.”
Keunggulan anak kinestetik, sangat cepat menghafal berkaitan dengan
gerakan dan urutan. Menari, misalnya, membutuhkan gerakan yang
berurutan, tidak asal gerak. Begitu pula olahraga. ”Anak-anak termasuk
kinestetik terlihat ketika menari sangat luwes, terampil, tidak kaku.
Olahraga pun begitu, semangat, lincah, menguasai, dan lebih unggul
dibandingkan yang lain.
Selain itu anak yang cerdas kinestetik pada usia balita juga mampu
melempar benda secara terarah kira-kira sejauh satu meter, senang
memanjat benda yang tinggi, bermain di air, dan naik turun tangga. Anak
mampu melompat dengan dua kaki seperti lompat kodok. Kemampuan ini
memerlukan keseimbangan tubuh dan biasanya dikuasai anak usia 4-5
tahun. Ketika Anda memasang lagu, tubuhnya bergerak harmonis mengikuti
irama musik. Senang aktivitas pura-pura (role playing) misalnya,
pura-pura jadi kodok, bebek, menirukan orang menyetir mobil, atau
memasak. Tidak menyukai duduk dalam waktu yang lama. Ciri lainnya, anak
dapat melepaskan kaos, celana, dan kaos kaki sendiri. Juga bisa
membangun jembatan dengan menggunakan balok-balok tanpa terjatuh.
Aktivitas ini melibatkan keterampilan motorik halus, koordinasi visual
motorik, dan keseimbangan.
stimulasi untuk potensi anak dengan kecerdasan kinestetik :
* Melibatkan anak dalam kegiatan menarik, drama, olahraga.
* Sediakan beragam permainan kreatif -lilin malam, tanah liat, blok– untuk percobaannya.
* Berjalan, melompat mendaki, main boling, tenis, atau bersepeda bersama.
* Nikmati permainan seluncur, ayunan, dan kendara.
* Berikan tugas seperti menyapu, menata meja makan, mengosongkan tempat sampah, membantu memasak, dan berkebun.
* Libatkan dalam permainan fisik yang bersifat sosial seperti petak umpet, menebak kata dari gerakan tubuh.
* Bermain menggunakan tubuh untuk mengekspresikan emosi seperti melompat-lompat bila gembira, mengerutkan kening bila marah.
Anak Dengan Potensi Kecerdasan Kinestetik
Posted by Unknown
on Tuesday, September 30, 2014,
Add Comment
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Anak Dengan Potensi Kecerdasan Kinestetik"
Post a Comment