Latest Updates

Anak Terlalu Gemuk (Obesitas)


Saat ini obesitas merupakan masalah yang paling umum terjadi pada anak-anak didunia. Hasil penelitian yang dilakukan Negara tetangga kita, Singapura, menunjukan bahwa lebih dari 10% anak usia sekolah dinegeri itu mengalami obesitas. Sementara di Amerika, dan Eropa Barat, 15% dari anak usia sekolah mengalami gangguan ini. Untuk Indonesia, dengan perubahan pola makan dari rendah lemak tinggi serat menjadi rendah serta tinggi lemak, bisa diperkirakan angka obesitas ini juga akan meningkat.
Apakah Obesitas ?
Obesitas adalah gangguan yang terjadi karena adanya penimbunan lemak yang berlebihan didalam tuubuh anak. Kalau berat badan anak Anda melebihi 20% berat yang seharusnya sesuai dengan tinggi badannya, maka bisa dikatakan anak Anda menderita obesitas. Namun , Anak yang keliatan gemuk tidak selalu bisa dikatakan mengalami obesitas. Karena , pada sebagian anak kelebihan berat badan bukan terjadi karena adanya penimbunan lemak yang berlebihan, tetapi karena tulang-belulangnya memang besar dan berat.
Terjadinya masalah obesitas pada anak ini sedapat mungkin harus dihindari karena :
  • ·Anak yang obesitas cenderung akan tumbuh menjadi orang dewasa yang obes pula. Penelitian menunjukan bahwa sekitar sepertiga masalah obesitas pada orang dewasa berakar pada masa kanak-kanaknya. Karena itu, sangatlah penting untuk menghindari terjadinya hal ini di masa kanak-kanak.
  • ·Meningkatkan risiko terjadinya gangguan peredaran darah (misalnya penyakit jantung dan stroke). Pada anak-anak obes ditemukan kadar kolesterol dalam darahnya lebih tinggi dibanding anak-anak yang lebih kurus. Karenanya , kemungkinan besar anak-anak obes ini akan mengalami aterosklerosis (penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah yang membawa darah dari jantung) di masa dewasanya. Seperti kita ketahui aterosklerosis merupakan faktor yang menentukan terjadinya penyakit jantung koroner. Di samping itu, juga ditemukanbahwa banyak anak mengalami obes juga mengalami tekanan darah tinggi. Dengan demikian, anak-anak ini juga beresiko tinggi menderita selain penyakit jantung, juga stroke dan penyakit ginjal.
  • ·Gangguan ortopedi . Beban yang terlalu berat mengakibatkan tulang-tulang dan persendian harus bekerja ekstra keras. Di samping itu, karena tulang bisa diperkuat dengan berbagai gerakan atau latihan olah raga, maka tulang belakang anak-anak obes yang kurang gerak, umumnya tumbuh relatif lebih rapuh dibandingkan tulang-belulang anak-anak yang normal
  • Masalah yang berhubungan dengan pernapasan. Jaringan lemak yang berlebihan bisa menyebabkan kesulitan bernapas pada anak-anak ini. Dan , anak yang obes sangat mudah terkena infeski saluran pernapasan.
  • ·Diabetes . jika masalah obesitas ini terus bertahan sampai masa dewasa, bukan tidak mungkin kalau anak juga akan menderita diabetes. Dan adanya keturunan diabetes dalam keluarga memperbesar resiko terjadinya penyakit ini.
  • Masalah psikologis. Anak yang menderita obesitas umumnya tidak penggembira. Mereka juga biasanya memiliki perasaan rendah diri, karena selalu merasa ditolak dan direndahkan oleh lingkungannya. Dan perasaan-perasaan ini seringkali menetap sampai ke masa dewasanya.

Menolong Anak yang Mengalami Obesitas
Anak-anak masih dalam masa tumbuh kembang yang amat cepat. Karenanya , untuk mengatasi masalah obesitas, yang perlu Anda lakukan adalah memperkecil pertambahan berat bedannya. Jika Anda ingin menerapkan program diet tertentu pada anak Anda, berkonsultasilah dulu dengan dokter atau ahli gizi, agar hal ini tidak menimbulkan masalah baru, yaitu anak kekurangan zat – zat gizi yang penting bagi proses tumbuh kembangnya.
Pertambahan berat badan yang berlebihan terjadi karena pemasukan kalori tidak sesuai dengan enerji yang dipakai oleh anak. Untuk mengatasi hal ini, pemasukan kalori harus dikurangi, dan kalau mungkin, pemakaian enerjinya ditingkatkan.
Latihan fisik bisa mempercepat proses metabolisme di dalam tubuh dan membakar kalori yang berlebih. Jika dipadu dengan pola makan yang baik, latihan fisik yang teratur bisa membantu anak mempertahankan berat badannya sehingga tidak terjadi pertambahan berat badan yang berlebihan.
Berikut beberapa cara praktis yang bisa Anda terapkan untuk membantu anak Anda yang mengalami obesitas :
1. Berikan makanan-makanan dengan tekstur yang bervariasi seperti, halus, lunak , dan padat. Seperti misalnya , daging, kacang, atau roti merupakan makanan yang dapat menunda rasa lapar dengan baik. Namun demikian, Anda tetap perlu memperkirakan jumlah lemak yang terkandung di dalam makanan-makanan tersebut. Pastikan bahwa anak memperoleh tidak lebih dari 35% keseluruhan dari kebutuhan enerjinya dari lemak.
2. Masukkan pula buah-buahan dan sayur-sayuran ke dalam menu makanan anak Anda. Jika ia memulai acara makannya dengan makanan-makanan sejenis ini, maka ia akan merasa kenyang sehingga tidak bernapsu untuk mengkonsumsi makanan utama yang berkalori tinggi dalam jumlah yang banyak.
3. jika anak harus berpantang makanan tertentu, misalnya es krim atau kue tart, jangan meletkkan makanan-makanan jenis tersebut di tempat yang mudah dilihat dan dijangkaunya. Akan lebih baik lagi jika seluruh anggota keluarga ikut berpantang bersamanya, atau setidak-tidaknya, tidak mengkonsumsi makanan-makanan sejenis itu dihadapannya.
4. Perhatikan pula minuman-minuman yang dikonsumsinya. Daripada minum soft drink, akan lebih baik lagi jika Anda menyediakan susu rendah lemak (low fat milk), susu kedelai, atau jus buah-buahan.
5. Jangan sediakan makanan cemilan yang kurang bergizi, misalnya berbagai jenis keripik, permen, dan sebagainya.
6. Batasi juga pemasukan lemak yang berlebihan dengan membatasi pengkonsumsian makanan-makanan kering.
7. Batasi pula konsumsi makanan-makanan yang berkadar gula tinggi.
8. Menu makan pagi (sarapan) yang tepat akan menghindari keinginan anak untuk jajan dan ngemil di sekolah. Karena itu, seharusnya anak tidak boleh dibiarkan untuk tidak sarapan sebelum ke sekolah. Sebisa mungkin, siapkan bekal sekolah anak dengan sebaik-baiknya, dan batasi uang jajannya.
Seorang anak yang selalu diberi makanan bergiizi ketika ia lapar, diberi perhatian ketika ia membutuhkannya, dan dirangsang untuk tetap aktif ketika ia keliatan sedang gelisah, akan lebih mungkin mengembangkan sikap sehat terhadap makanan. Anda perlu mengamati anak Anda secara hati-hati sehingga Anda bisa membedakan apakah anak-anak Anda benar-benar lapar atau butuh hal-hal lainnya, misalnya perhatian Anda.
Jika anak Anda sepertinya sudah sulit dipisahkan dengan makanan-makanannya, dan selalu saja makan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya, Anda bisa melakukan pendekatan psikologis. Cobalah untuk menarik perhatian anak dari makanan ke berbagai aktivitas baru dan bentuk-bentuk penyaluran yang lainnya.

0 Response to "Anak Terlalu Gemuk (Obesitas)"

Post a Comment