TIDUR bagi bayi memiliki banyak manfaat, selain merangsang tumbuh kembang otak, hormon pertumbuhan pun dikeluarkan saat bayi tidur. Dengan tidur nyenyak berarti pertumbuhan otak bisa maksimal dan pada akhirnya anak bisa tumbuh cerdas, tentunya disertai pula stimulasi dan rangsangan dalam proses belajarnya. Sekitar 75% hormon pertumbuhan dikeluarkan pada saat bayi tidur, terutama pada tahap 3 dan 4 dari fase tidur. Tingginya kadar hormon pertumbuhan ini erat hubungannya dengan kondisi fisik bayi karena hormon ini punya tugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan, serta mengatur metabolisme tubuh, termasuk juga otak bayi. Fungsi lain dari hormon pertumbuhan ini adalah dalam hal memperbaiki dan memperbaharui seluruh sel yang ada di tubuh. Mulai dari sel kulit, sel darah termasuk juga sel saraf otak.
Selama tidur, pada tahap tidur REM (Rapid Eye Movement) atau tahap
tidur aktif, aliran darah ke otak juga meningkat. Hal ini berperan
penting dalam kesehatan psikis bayi dan aktivitas otak bayi, sehingga
semakin optimal tumbuh kembang otak bayi. Pada tahap REM, stimulasi yang
terjadi di otak juga berlangsung lebih maksimal, yang penting bagi
pertumbuhan sistem susunan saraf pusat bayi.
Kondisi kurang tidur pada bayi selain bisa mengganggu pertumbuhannya
juga bisa menurunkan daya tahan tubuhnya karena terjadi penurunan jumlah
kadar sel darah putih di dalam darah. Dengan menurunnya daya tahan
tubuh, bayi menjadi mudah sakit, kemampuan berpikirnya berkurang, rewel,
cengeng dan sulit diatur.
Agar Bayi Tidur Nyenyak
Mengingat pentingnya tidur bagi bayi maka sudah sewajarnya kita berusaha untuk membuat bayi kita bisa tidur dengan nyenyak dan cukup waktu, berikut tipsnya:- Mandi dengan air yang hangat dan gunakan sabun yang lembut agar setelah mandi badannya menjadi nyaman dan rileks.
- Selesai mandi, lakukan terapi pijat atau massage dengan lembut menggunakan baby oil atau baby lotion.
- Ciptakan suasana yang tenang, dengan mendendangkan lagu nina bobok, membacakan cerita atau memutarkan musik yang lembut.
Mengatur Posisi Tidur Bayi
Posisi tengkurap, miring atau telentang, yang pasti tidur lelap penting
untuk tumbuh-kembang bayi. Berikut posisi tidur bayi yang disesuaikan
dengan kondisi bayi:
- Tengkurap. Posisi ini masih diperdebatkan karena bayi bisa mengalami SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau sindroma meninggal mendadak. Namun di lain pihak, ada literatur yang menyatakan bayi jadi lebih nyaman, tidur nyenyak, tangisnya berkurang, serta gerak pernapasan dan perkembangan motoriknya lebih baik. Mungkin karena dia merasa seperti dipeluk ibu atau hangat karena perut menempel ke kasur. Dipilih jika: ingin bayi tidur lelap, asal tetap diawasi. Usahakan mulut atau hidung bayi tidak tertutup sesuatu yang dapat menghalangi pernapasannya.
- Miring. Miring ke kanan biasanya dipilih untuk bayi prematur, terutama yang minum memakai selang atau masih menggunakan alat bantu pernapasan. Tujuannya agar proses pengosongan lambung lebih mudah. Saat bayi hendak dibawa pulang pun, pihak rumah sakit kerap menganjurkan agar bayi sering ditidurkan dalam posisi miring guna mencegah gumoh lebih banyak. Kabar baiknya, gumoh tidak ada hubungannya dengan gangguan kesehatan serius. Dipilih jika: bayi sering gumoh dalam jumlah banyak.
- Telentang. Ini posisi umum tidur (bayi usia 0-3 bulan). Dia belum mampu berguling, dan posisi ini terbukti paling aman. Sejak dikampanyekan tahun 1994 di Amerika agar bayi ditidurkan telentang, kematian bayi akibat SIDS berkurang sampai 50%. Dipilih jika: ingin memperkecil risiko SIDS dan bayi tidak sering gumoh.
Lama Tidur Bayi
Tidak ada patokan yang pasti berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi
bayi dalam tidurnya. Semakin kecil usia bayi, dia membutuhkan waktu
tidur yang lebih lama dan sesekali bangun untuk minum ASI, makan atau
melakukan aktivitas lain. Seorang bayi yang baru lahir sampai usia 3
bulan membutuhkan tidur 15-17 jam dengan pembagian tidur siang 8 jam dan
tidur di waktu malam 9 jam. Pada usia ini tidur dan bangunnya bayi
tergantung rangsang lapar dan kenyang. Menjelang usia 1 tahun waktu
tidur bayi tinggal 13-15 jam.
Usia Bayi | Waktu Tidur |
0 - 3 bulan | 15 - 17 jam |
4 - 5 bulan | 14 - 15 jam |
6 - 8 bulan | 13 - 14 jam |
9 - 12 bulan | 13 jam |
Pola Tidur Bayi
Setiap bayi memiliki pola tidur yang berbeda-beda. Ada yang bisa tidur
semalaman tanpa terbangun dan ada juga yang sering bangun untuk menyusu
atau ganti popok. Sebenarnya tidur nyenyak bisa kita usahakan dengan
melakukan pembiasaan. Pelajari pola tidur bayi Anda dan kondisikan bayi
Anda sesuai polanya. Jika bayi bisa tidur nyenyak setelah mandi, maka
mandikan dia sebelum tidur dengan air hangat. Jika dia bisa tidur
nyenyak jika perutnya kenyang, maka pastikan dia kenyang sebelum tidur
agar tidak terbangun untuk menyusu. Ada juga bayi yang suka mendengar
musik lembut untuk membantunya tidur dan ada juga yang minta digendong
untuk mengantarkan dirinya tidur. Penuhi apa yang menjadi keinginannya
dan biasakan agar menjadi pola tidurnya sehingga bayi lebih mudah tidur
dan tidak rewel.
0 Response to "Perihal Tidur Bayi"
Post a Comment