Bukan hanya dialami oleh orang dewasa, ternyata bayi sekalipun bisa
mengalami stres. Hanya saja, mungkin banyak diantara kita yang kurang
menyadari dan mendeteksi apakah anak balita kita sedang stres atau
tidak. Hal ini mungkin lumrah terjadi, karena pada dasarnya gejala stres
pada balita tidak sama dengan gejala stres yang dialami oleh orang
dewasa.
Terkadang para orangtua malah tertipu dengan tingkah pola anak yang
sebenarnya stres karena masih dianggap rewel dan cengeng yang
wajar-wajar saja. Tak seperti orang dewasa, anak seringkali tak dapat
mengutarakan isi hatinya dengan mudah. Ketika ia mereasa tertekan,
seringkali hal tersebut dilampiaskan pada perilaku atau gejala-gejala
yang kurang menyenangkan.
Sering rewel, kerap menangis, mengigiti kuku dan tantrum, bisa jadi
beberapa hal tersebut merupakan sinyal yang menandakan si anak mengalami
stres dan tertekan. Untuk itulah selalu memperhatikan perubahan
perilaku yang terjadi pada anak adalah hal yang penting dilakukan oleh
para orangtua terhadap sikap si anak. Dan berikut, kita kenali
tanda-tanda stres yang terjadi pada anak yang mungkin seringkali
dilewatkan oleh para orangtua.
Penyebab Stres Pada Balita
Sebelum dikenali gejala-gejala yang mungkin terjadi pada balita yang
mengalami stres, berikut kita ketahui faktor apa saja yang dapat memicu
timbulnya stres pada balita.
1. Perubahan Lingkungan dan Suasana
Perubahan lingkungan dan suasana seperti halnya pindah ke rumah baru
dengan suasana baru dan lingkungan interaksi yang baru. Ketika kondisi
ini terjadi, maka akan memicu anak menjadi lebih over aktif terhadap
lingkungannya yang membuat anak melampiaskannya dirumah.
2. Pertengkaran yang Terjadi Dirumah
Pertentangan yang terjadi di keluarga baik itu dilakukan oleh kedua
orang tua, sodara-sodaranya maupun orang-orang yang ada dirumah, jika si
anak menyaksikan atau mendangar hal tersebut selain ketakutan yang
dirasakan, mereka juga akan mengalami stres dan tertekan. Hal ini wajar
terjadi, karena pada umumnya anak belum bisa memberikan pendapat atau
penolakan atas apa yang tidak disukainya.
3. Kematian Hewan Kesayangan
Sama halnya dengan kehilangan teman, kehilangan hewan kesayangan yang
amat dicintainya akan menjadi duka mendalam untuk anak. Sedih dan duka
ini bisa jadi membuat anak tak bisa meneriam keadaan yang membuatnya
stres.
4. Masalah Disekolah
Beberapa masalah yang terjadi disekolah seperti kena marah guru, atau
bertengkar dengan teman-temannya menjadikan anak semkain tertekan dan
stress. Hal-hal yang memicu anak terekan dalam menajalani kehidupannya
akan ia tunjukan dengan melakukan segala sesuatu secara berebihan
seperti tertawa, menangis, marah ataupun reaksinya ketika bermain dan
berada diluar rumah.
Gejala Stres Pada Balita
Gejala-gejala yang mungkin mulai dinampakan ketika anak mengalami
stres mungkin akan sedikit sulit dideteksi para orang tua. Untuk itu,
kenali gejala berikut agar gejala stres pada anak bisa dideteksi sedini
mungkin.
- Berubah menjadi lebih sensitif dan gampang marah.
- Sulit makan,terlalu banyak membuat alasan untuk memulai makan.
- Gampang rewel, segala sesuatu menjadi sumber masalah untuknya.
- Tertawa berlebihan.
- Tidur yang kurang nyenyak dan membuatnya kerap kali mengalami mimpi buruk.
Sebagai orangtua, tentu ada paham hal apa yang memicu mereka
melakukan hal-hal tersebut. Mungkin saja ada suatu hal yang membuat
mereka mereasa tidak nyaman dan terganggu. Disinilah, peran anda amat
dibutuhkan untuk mengajarkam pada balita bagaimana mereka dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada, karena tidak semua
kehendak dapat dipakasakan.
Mengatasi Stres Pada Balita
1. Lakukan Komunikasi yang baik
Ketika timbul gejala-gejala yang menunjukan si anak mengalami stres,
ada baiknya tanyakan padanya apa yang membuat seperti itu. tanyakan apa
yang ia inginkan. Hal ini akan membuat mereka merasa diperhatikan dan
asa tertekan akan mulai sirna.
2. Ajak Mereka Untuk Tidur dan Menenangkan Pikiran
Ajak mereka untuk berbaring nyaman ditempat tidur dan membayangkan
hal-hal indah. Hal ini dapat mengajarkan anak agar terbiasa menengkan
diri ketika masalah menghampirinya.
3. Biarkan Anak Mendengarkan Musik
Biarkan mereka mendengarkan musik kesukaannya sambil bergoyang-goyang
riang untuk menenangkan hati mereka. Dengan begitu amarah dan rasa
tertekannya akan perlahan menghilang.
Masa kanak-kanak adalah masa penting dalam periode tumbuh kembang
anak baik dalam segi fisik maupun mentalnya. Untuk itu, penting membuat
anak bahagia, merasa nyaman, tenang dan aman.
0 Response to "Bukan Hanya Orang Dewasa, Bayi Juga Bisa Alami Stres, Kenali Gejalanya "
Post a Comment