Latest Updates

Penyebab BAB tidak lancar pada bayi

Sembelit, salah satu masalah yang sering kali terjadi pada bayi berhubungan dengan masalah gangguan pencernaan, ditandai dengan susah buang air besar. Kondisi ini sering kali membuat bayi tidak nyaman, menangis histeris bahkan kesakitan ketika buang air besar. Tentu saja kondisi ini akan membuat orang tua serba salah, khawatir dan juga panik. Mengapa pada usia bayi yang baru saja diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI)dapat terjadi sembelit? Sembelit atau konstsipasi merupakan keadaan umum ditandai dengan kondisi dimana feses bayi abnormal, teksturnya lebih keras dari biasanya. Sehingga bayi sering kali kesakitan dan kesulitan buang air besar hingga berhari hari. Anda dapat membedakan sembelit, salah satunya adalah bayi anda kesulitan buang air besar lebih dari lima hari berturut-turut sehingga bayi merasakan tidak nyaman dengan kondisi ini, hal ini dikarenakan perutnya kembung dan terasa penuh sehingga kehilangan nafsu makan, bahkan pengaruh ketidaknyamanan yang diakibat sembelit pada bayi sering kali membuat menangis dan rewel.
Sembelit tidak saja membuat bayi anda tidak nyaman melainkan akan memicu masalah kesehatan yang serius apabila tidak diatasi. Normalnya, bayi buang air besar satu kali dalam sehari. Sedangkan apabila mengalami gangguan pencernaan atau sembelit, ditandai dengan sering menangis kemudian nyeri dibagian anus, perut bayi anda keras, tinja keras yang terkadang disertai dengan bercak darah.Timbulnya bercak darah yang segar dikarenakan adanya gesekan pada anusnya yang menyebabkan luka dan terbawa oleh tinja. Supaya bayi anda terhindar dari sembelit sebaiknya anda mengenali beberapa penyebab yang dapat membuat bayi anda sembelit.

Berikut adalah penyebab bayi pada usia 6-12 bulan mengalami sembelit :

1.  Pemberian susu formula
Pada bayi yang diberikan susu formula memiliki kecenderungan yang lebih tinggi mengalami sembelit, hal ini berhubungan dengan protein dan lemak yang terdapat pada susu formula yang tidak seimbang. Selain dari ketidakseimbangan dua jenis nutrisi tersebut dipengaruhi pula oleh fosfor dan kalsium yang lebih tinggi sehingga menyebabkan cairan sulit terserap oleh dinding-dinding usus dan menjadikan tinja menjadi keras. Meskipun kondisi ini tidak akan sama pada masing masing bayi dikarenakan kecocokan susu formula akan berbeda beda. Sebaiknya bayi memang diberikan asi selain mengurangi resiko sembelit dikarenakan kandungan di dalam asi mudah dicerna, asi juga mengandung bakteri bayi yang dapat mengurai protein sehingga lebih mudah buang air besar. Nilai lebih dari ASI adalah adanya hormon motilin yang dapat meningkatkan pergerakan usus bayi dan memudahkan pencernaan bayi.
2.  Kekurangan cairan
Pada dasarnya kebutuhan cairan pada bayi dapat dilengkapi dari ASI, sehingga anda tidak perlu khawatir untuk memberikan air putih. Meskipun demikian pada bayi yang sudah diberikan makanan pendamping asi dapat diberikan tambahan cairan, air putih. Tambahan cairan ini dapat dilakukan ketika proses memasak salah satu contohnya penambahan air pada proses memasak jenis bahan yang teksturnya cukup keras. Pada intinya adalah menyeimbangkan makanan padat dan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh bayi sehingga memperkecil resiko sembelit
3.  Penyakit tertentu
Penyakit tertentu yang menyebabkan gangguan pada pencernaannya, salah satunya adalah luka yang terjadi pada anus. Awalnya bayi mengalami kesulitan ketika mengejan sehingga menunda buang air besar dan menyebabkan tinja keras. Semakin sulit dikeluarkan maka akan menyebabkan sembelit. Selanjutnya disebabkan oleh hirschsprung, yaitu masalah gerakan usus dan selanjutnya dapat dikarenakan alergi makanan tertentu.

0 Response to "Penyebab BAB tidak lancar pada bayi"

Post a Comment