Tubuh kurus menjadi idaman hampir kebanyakan wanita. Padahal kasus
berat badan yang terlalu kurus akan berdampak pada munculnya penyakit
yang masih belum diketahui di kalangan masyarakat. Betulkah salah satu
penyebab terjadinya oteoporosis karena badan yang terlalu kurus?
Masyaraat menganggap bahwa dengan menjalani diet untuk menghindari
berat badan gemuk akan meningkatkan percaya diri dan mengurangi penyakit
yang disebabkan karena kegemukan. Padahal wanita yang menjalani diet
ketat hingga terbentuk tubuh yang kurus membahayakan kesehatan.
Kasus pada berat badan yang kurang/ kurus jarang disadari akan
menimbulkan penyakit yang berdampak buruk pada kesehatan. Apabila berat
badan kurang maka akan mengalami ketidakseimbangan sehingga akan
mempengaruhi daya tahan tubuh dan membuat menjadi rentan terkena
penyakit. Salah satu penyakit yang rentan dialami adalah osteoporosis.
Kebanyakan remaja wanita mengalami anorexia yaitu kondisi dimana
seseorang mengalami rasa takut ketika berlebihan makan, sehingga tidak
mengkonsumsi makananan yang dibutuhkan oleh tubuh. Sehingga memiliki
berat badan di bawah normal yang akan mempengaruhi kesehatan tulang.
Densitas tulang akan mengalami gangguan sehingga tulangnya tidak sekuat
remaja seusianya ini akan meningkatkan resiko patah tulang atau
oteoporosis lebih tinggi.
Tubuh yang terlalu kurus lebih mungkin mengalami kekurangan kalsium
dan vitamin D yang menjadi sumber utama kesehatan tulang. Terlebih bagi
wanita yang dimasukan dalam kategori masa pertumbuhan akan menghambat
dalam proses pembentukan tulang dan menyebabkan terjadinya osteoporosis
usia muda.
Terhambatnya proses pertumbuhan tulang pada usia remaja akan rentan
terhadap banyak penyakit. Tulang menjadi rapuh dan juga lemah.
Dikhawatirkan akan mempengaruhi tulang pinggul dan tulang belakang yang
menjadi salah satu utama faktor penyebab osteoporosis. Dalam sebuah
penelitian yang dilakukan bahwa berat badan sangat berpengaruh pada
kesehatan tulang. Memiliki berat badan kurus maka akan berpengaruh pada
kepadatan tulang yang rendah. Kemungkinan besar yang dialami adalah
terjadinya peradangan pada seluruh tubuh sehingga sebaiknya wanita
mengetahui berat badan idel bukan memaksakan tubuhnya menjadi kurus.
Dalam mengukur berat badan ideal anda dapat menggunakan Indeks Massa
Tubuh, dalam mengukur Indeks Massa Tubuh ideal adalah 18,5 hingga 24,9.
Anda dapat menghitungnya dengan cara membagi berat badan dengan tinggi
badan yang selanjutnya hasilnya di kuadratkan. Apabila anda memiliki
hasil indeks Massa Tubuh dibawah Indeks Massa Tubuh Ideal maka anda
mengalami kisaran kurus yang tidak sehat.
Memiliki komposisi yang tidak seimbang maka akan mempengaruhi otot
dan lemak padahal merupakan bantalan untuk organ penting di dalam tubuh
dan menciptakan daya tahan tubuh dan membantu produksi enzim juga sistem
hormon. Terpenting adalah orang yang terlalu kurus akan lebih mungkin
kekurangan mineral sehingga menyerap mineral yang disimpan di dalam
tulang. Tulang mudah lebih menjadi keropos dan menjadi mungkin terkena
osteoporosis.
Osteoporosis adalah penyakit yang seringkali dihubungkan dengan
wanita. Hal ini berhubungan dengan hormon estrogen di dalam tubuh. Perlu
anda ingat bahwa osteoporosis kini tidak hanya menyerang usia lanjut
akan tetapi dapat menyerang remaja dan dewasa karena faktor resiko gaya
hidup yang tidak sehat. Penyakit osteoporosis sangat membahayakan
menyebabkan tulang lebih mudah patah dan bahkan hingga mengakibatkan
penderitanya mengalami kelumpuhan. Jelas saja ini akan menganggu
aktivitas sehari-hari penderitanya.
Dalam kasus ini bukan berarti gemuk menyehatkan akan tetapi memiliki
berat badan yang terlalu kurus dan diet yang salah akan mengakibatkan
gangguan pada kesehatan terutama berhubungan dengan kesehatan tulang.
Dengan demikian anda harus menjaga keseimbangan nutrisi dan memiliki
pola hidup sehat untuk terhindar dari penyakit osteoporosis.
Terlalu kurus apakah meningkatkan Osteoporosis?
Posted by Unknown
on Thursday, December 25, 2014,
Add Comment
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Terlalu kurus apakah meningkatkan Osteoporosis?"
Post a Comment